Menteri Pertanian Ungkap Kenaikan Harga Beras Imbas Berbagai Faktor, Salah Satunya Logistik!


Presiden Joko Widodo atau Jokowi memanggil sejumlah menteri bidang ekonomi ke Istana Negara, Jakarta, untuk membicarakan persoalan harga beras. Harga beras terus merangkak naik dalam beberapa bulan terakhir, bahkan sebelum pemerintah menaikkan harga BBM pada 3 September lalu.

"Bapak Presiden tadi menanyakan kenapa harganya bisa naik," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengulang pertanyaan Jokowi, saat ditemui usai rapat pada Senin, 17 Oktober 2022.

Sebenarnya, kata Syahrul, stok beras sebenarnya meningkat 1,9 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ia juga mengklaim stok beras dalam keadaan cukup dan dalam posisi aman.

Tapi kenaikan harga, kata Syahrul, imbas berbagai faktor seperti masalah logistik. Untuk itulah, kata dia, Jokowi meminta berbagai instansi terkait untuk mengendalikan harga beras ini.

Contohnya saat ini stok Cadangan Beras Pemerintah atau CBP berada di posisi 800 ribu ton. Untuk itu, Bulog diminta untuk menyerap beras di atas 1,2 juta ton. "Itu akan dilakukan dalam waktu singkat," kata dia.

Sebelumnya, kenaikan harga beras juga sudah disampaikan beberapa pedagang sejak awal Oktober lalu. Di Pasar Induk Cipinang, harga beras medium yang sebelumnya dibanderol rata-rata Rp9.000 per kilogram naik Rp2.000 sampai Rp3.000 per kilogram.

Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santosa mengatakan harga beras masih mungkin melonjak lagi selaras dengan harga harga gabah yang terus naik.

Berdasarkan catatan Asosiasi, harga gabah kering panen, yang sebesar Rp5.288 per kilogram di tingkat petani pada akhir September lalu, kini sudah merangkak naik di atas Rp6.000 per kilogram. Tren kenaikan harga gabah terasa sejak Juli 2022, ketika harga naik dari Juni Rp3.944 per kilogram menjadi Rp4.783 per kilogram.

Adapun beberapa pejabat lain yang hari ini panggil Jokowi hari ini yaitu Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Kepala Badan Pangan Arief Prasetyo Adi, hingga Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url