Pemerintah Hingga Kini Masih Terus Tingkatkan Kualitas SDM dan Pendidikan Vokasi
Pemerintah Indonesia terus meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan pengembangan pendidikan vokasi guna mencapai pembangunan yang inklusif dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin, upaya ini dilakukan dalam rangka memanfaatkan momentum bonus demografi di Indonesia, dimana saat ini memiliki 70 persen penduduk berusia produktif dengan jumlah angkatan kerja mencapai 144 juta orang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, SDM dan angkatan kerja yang dipersiapkan dengan baik, merupakan potensi besar untuk mempercepat pembangunan ekonomi nasional.
“Bila disiapkan dengan baik, angkatan kerja yang dimiliki Indonesia merupakan potensi besar untuk mempercepat pembangunan ekonomi nasional sehingga angkatan kerja tersebut diharapkan bisa sejahtera sebelum tua,” kata Menko Airlangga.
Dia melanjutkan bahwa pendidikan maupun pelatihan vokasi perlu saling melengkapi dengan industri, seperti terhubung dalam sistem informasi pasar tenaga kerja.
Kemudian, ia menerangkan bahwa pelatihan vokasi merupakan re-skilling dan up-skilling yang diperlukan untuk masa mendatang, apalagi di dalam dunia kerja yang terus berubah, sehingga perlu dilakukan life long learning.
“Untuk menghadapi berbagai tantangan, Kemnaker sebagai koordinator pelatihan vokasi perlu terus bersama-sama dengan unsur Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan DUDI. Saya berharap agar pelatihan vokasi mempunyai peran penting dalam pembangunan SDM di masa mendatang,” kata Menko Airlangga.
Sebagaimana diketahui, upaya ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Selain itu, pemerintah juga telah menyediakan insentif Super Tax Deduction bagi perusahaan yang melakukan kegiatan vokasi seperti pemagangan, prakerin atau PKL, guru industri, dan lainnya, dengan potongan pajak paling tinggi sebesar 200 persen dari total biaya yang dikeluarkan Dunia Usaha dan Dunia industri (DUDI) untuk kegiatan vokasi.
Dalam kesempatan ini, Menko Airlangga mengapresiasi langkah-langkah Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang terus mendorong peningkatan kualitas SDM dan produktivitas tenaga kerja melalui penyelenggaraan pelatihan vokasi.
Selain itu, ia juga mengapresiasi insan pelatihan vokasi, DUDI, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya yang berperan mengembangkan pelatihan vokasi Indonesia.