PDI Perjuangan (PDIP)
berkomitmen melanjutkan sederet program yang digagas Presiden Joko Widodo
apabila Ganjar Pranowo terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024. Program
yang akan jadi prioritas di antaranya proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara
(IKN) dan program hilirisasi sektor tambang.
Sekretaris Jenderal PDIP
Hasto Kristiyanto mengatakan pembangunan IKN perlu dilanjutkan karena sejalan
dengan pemikiran geopolitik Soekarno tentang pembangunan ibu kota negara di
wilayah Kalimantan Timur (Kaltim).
“IKN itu sangat strategis dan ternyata
menurut ibu Megawati itu berakar kuat dari pemikiran geopolitik Soekarno dalam
membangun suatu konstalasi strategis dengan menjadikan ibu kota di Kaltim,”
kata Hasto dalam jumpa pers di sela-sela Rakernas III PDIP di Sekolah Partai
Jakarta, Rabu (7/6).
Tidak hanya pembangunan Ibu
Kota Nusantara, Hasto juga menyebut Ganjar juga akan melanjutkan program Jokowi
pada hilirisasi industri. Sebab hilirisasi industri bakal membuka jalan
Indonesia menjadi negara yang berdikari di bidang ekonomi.
Lebih lanjut Hasto
menyebut, keberlanjutan hilirisasi industri antara lain di sektor tambang dan
pangan telah termaktub dalam visi dan misi Ganjar sebagai capres 2024.“Jalan
Indonesia yang berdiri di atas kaki sendiri itu fundamennya sudah dibangun
dengan sangat baik oleh bapak Presiden Jokowi,” tuturnya.
Hasto menambahkan Ganjar
Pranowo juga akan melanjutkan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah di
Indonesia pasca kepemimpinan Jokowi.Keberhasilan Jokowi membangun konektivitas
antarwilayah merupakan kemajuan besar pada bidang pembangunan infrastruktur
dengan menerapkan konsep Indonesiasentris pembangunan tidak hanya terfokus di
wilayah tertentu saja.“Arahan pak presiden juga akan menjadi landasan yang
sangat penting di dalam perumusan visi misi pak Ganjar Pranowo sehingga terjadi
kesinambungan,” sambungnya.
Pada pergaulan internasional, diungkapkan Hasto,
Ganjar Pranowo juga akan tetap berpedoman pada kebijakan politik luar negeri
bebas aktif. Sebab, kata dia, kebijakan tersebut masih relevan dalam
pertarungan geopolitik.“Sehingga tidak boleh ada pemimpin di republik ini yang
membuat kebijakan luar negeri dan pertahanan termasuk proposal perdamaian
dengan melupakan hakikat politik luar negeri bebas aktif,” ujarnya.
Oleh karena itu, dia memastikan bahwa kebijakan luar negeri dan
kebijakan pertahanan Indonesia juga menjadi isu krusial yang akan dibahas dalam
visi dan misi capres Ganjar Pranowo.Isu pertahanan di dunia internasional,
lanjut Hasto, menjadi penting untuk dibahas sebagai respon sikap Amerika
Serikat yang membangun aliansi pertahanan bersama Papua Nugini.“Maka Indonesia
harus memainkan peran agar ketegangan yang terjadi di sekitar kawasan Indonesia
khususnya di selat Taiwan, di laut Tiongkok Selatan tidak menjadi konflik yang
bersifat terbuka,” tukasnya.