Jokowi Minta Hasil Produksi Migas di Pertamina Hulu Rokan Meningkat Lebih Tinggi, Jangan Sampai Turun!
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (5/1/2023) mengunjungi wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi Rokan, di Riau. Dalam kunjungan ke lapangan minyak yang dikelola oleh PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Jokowi berpesan supaya produksi minyak siap jual (lifting) migas tidak mengalami penurunan.
Presiden Jokowi awalnya mengisahkan bahwa Blok Rokan ini sudah diambil alih oleh Pertamina dan tidak diperpanjang kepada kontraktor lamanya yakni Chevron.
"Kita ingin meyakinkan bahwa sumber daya manusia (sdm) kita ini mampu," ungkap Jokowi, Kamis (5/1/2023).
Terbukti, ketika Presiden Jokowi menanyakan hal itu kepada Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengenai kondisi produksi Blok Rokan ketika sudah diambil alih. Nicke menyatakan bahwa produksi minyak di blok minyak tertua di Indonesia ini mengalami kenaikan.
"Dari yang dulu dikelola Chevron turun-turun, sekarang sudah mulai naik dari 156 - 158 ribu parel per hari jadi 166 ribu per hari ," tegas Jokowi.
Meski mengalami kenaikan, Presiden Jokowi menginginkan supaya produksi minyak di Blok Rokan ini mengalami peningkatan yang berlipat. Memang, hal itu membutuhkan investasi yang tidak sedikit.
"Tapi yang paling penting jangan sampai lifting kita ini turun. Sudah berapa tahun ini turun terus, sehingga larinya semua nanti ketergantungan dengan impor. Padahal kita punya sumur-sumur bisa yang dikelola menghasilkan produksi sehingga importnya tidak banyak. pertama teknologi digunakan, digitalisasi harus digunakan untuk memonitor," ungkap Jokowi.
Maka dari itu, Presiden Jokowi memasang target produksi Blok Rokan bisa mencapai 400 ribu barel per hari. "Ini kan memang tidak bisa langsung balik langsung dua kali lipat target 400 ribu barel per hari. Dari 156 - 158 ribu menuju 400 ribu per barel ini bukan pekerjaan mudah," tandas Jokowi.