Terkuak!!! Ganjar Berhasil Tingkatkan Penerimaan Baznas Jateng Naik Ratusan Kali Lipat Dibanding 2014
Penerimaan Baznas Jateng naik dari tahun ke tahun. Hingga November 2022, penghimpunan zakat yang diterima Baznas Jateng menyentuh Rp 78,2 miliar lebih. Angka itu naik ratusan kali lipat dibandingkan dengan zakat yang diterima pada 2014 yang ketika itu hanya Rp 110 juta.
Rinciannya, pada 2014 penghimpunan dana yang diterima Baznas Jateng di angka Rp 110.082.000. Lantas dana yang dihimpun Baznas Jateng pada 2015 naik 10 kali lipat, yakni Rp 1.924.939.757.
Lonjakan tajam juga terjadi di 2016. Peneriman Baznas Jateng mencapai Rp 8.533.034.340. Tahun berikutnya atau 2017, angka itu naik lebih dari dua kali lipat atau sebesar Rp 18.172.862.994.
Peningkatan penerimaan dana Baznas Jateng juga terjadi di 2018. Di tahun tersebut, Baznas Jateng berhasil mengumpulkan dana Rp 31.738.541.849 yang naik jadi Rp 48.978.794.207 di 2019.
Di era pandemi Covid-19 melanda, dana yang diterima Baznas Jateng juga meningkat. Di 2020, Baznas Jateng berhasil menghimpun dana Rp 54.977.370.841. Artinya ada kenaikan hampir Rp 6 miliar dibanding tahun sebelumnya.
Pun halnya dengan 2021, Baznas Jateng berhasil menghimpun dana Rp 57.231.379.957. Sedangkan hingga November tahun 2022, total dana yang dihimpun Baznas Jateng naik lebih dari Rp 20 miliar dibanding 2021 yakni menjadi Rp 78.203.677.637.
Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Daroji memperkirakan dana yang masuk ke lembaga yang dipimpinnya sepanjang 2022 ini bakal mencapai Rp 82 miliar. Menurut dia, hal itu tak lepas dari dorongan dan motivasi dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Sebelumnya, Gubernur Ganjar menerbitkan surat edaran tentang pemotongan langsung gaji aparatur sipil negara di lingkup Pemprov Jateng sebesar 2,5 persen tiap bulannya. KH Ahmad Darodji tak menampik, surat edaran itu membuat penerimaan zakat Baznas Jateng naik signifikan.
Dia menerangkan, penerimaan zakat itu diprioritaskan untuk mengentaskan kemiskinan di Jateng.
“Program Baznas Jateng juga untuk mengubah mustahik jadi muzakki,” ujar dia, Minggu (1/1).
Mustahik sebutan bagi orang yang berhak atau pantas menerima zakat. Sementara muzakki adalah adalah orang yang menunaikan zakat.
Darodji menambahkan, untuk sarana dunia pendidikan, tahun ini pihaknya sudah menyalurkan bantuan untuk 590 MI, 585 pondok pesantren, dan 226 TPQ. Tak hanya membantu dalam hal fisik bangunan, Baznas Jateng juga menyalurkan beasiswa pada 1.426 mahasiswa S1, 116 orang mahasiswa S2, dan 14 mahasiswa S3.
Baznas Jateng, lanjut Darodji, juga menyalurkan dana yang dihimpunnya ke sektor kesehatan. Darodji mengungkapkan, tahun ini pihaknya sudah meyalurkan bantuan sebanyak 600 kursi roda, 20 kaki palsu dan juga sebuah alat bantu dengar.
“Sedangkan untuk tempat ibadah, Baznas Jateng menyalurkan dana untuk 694 masjid, 343 unit musala, dan juga pada 183 lembaga,” lanjut pria yang juga menjabat sebagai Ketua MUI Jateng tersebut.
Darodji melanjutkan, di 2022 pihaknya juga sudah menyalurkan bantuan untuk merenovasi rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 965 unit. Selain itu, Baznas Jateng juga menyalurkan bantuan untuk program jambanisasi sebanyak 742 unit.
"Untuk bantuan Covid-19, Baznas Jateng juga menyalurkan sebanyak 14.171 paket sembako, 2 ribu APD, 25.182 masker, dan oksigen medis untuk 10 rumah sakit. Baznas juga menyantuni 193.474 anak yatim/piatu terdampak Covid-19 dan 40.470 santri yang tidak bisa pulang karena terdampak Covid-19,” jelas dia.
Dia melanjutkan, dana yang diterima Baznas Jateng juga disalurkan untuk pelatihan kerja hingga modal usaha. Ada ribuan orang menerima bantuan tersebut. “Berkat kerja sama dengan Kantor Wilayah Kemenag Jateng, Baznas menyalurkan bantuan modal usaha pada 6 ribu mustahik yang mana tiap orang menerima bantuan sebesar Rp 2,5 juta,” tandasnya.