Siapa yang "Jodohin"? Kita Kerja Dulu!!!! Keputusan Capres Ada Sama Buk Megawati Selaku Ketua Umum!!!
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak mau berkomentar mengenai wacana yang menyebut ia bakal diduetkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Kepada awak media, Ganjar mengaku ingin fokus bekerja ketimbang mengomentari isu tersebut. "Siapa yang jodoh-jodohin, apa sih isu-isu ditanggapi, kita kerja dulu," kata Ganjar saat ditemui di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Ketika ditanya keinginannya diajak berduet dengan Prabowo,
Ganjar justu melontarkan candaan bahwa ia mau-mau saja diajak Prabowo jika
ajakannya adalah ajakan makan bersama.
"Ajak ke mana? Mau pergi? Mau makan-makan? Ayo kalau
makan-makan," kata dia. Ganjar pun menegaskan bahwa keputusan mengenai
calon presiden yang akan diusung PDI Perjuangan merupakan hak prerogatif
Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum.
Namun, ia tidak menampik bahwa ia memiliki hubungan yang
dekat dengan Prabowo, tercermin dari foto keduanya yang bergandengan saat
mendampingi kunjungan Presiden Joko Widodo di Kebumen, dua pekan lalu. "Ya
namanya dekat guyon-guyon," kata Ganjar. Wacana duet Prabowo dan Ganjar
pada Pemilu 2024 jadi perbincangan hangat belakangan ini.
Desas-desus itu bermula dari momen keakraban keduanya
bersama Presiden Joko Widodo dalam acara panen raya di Kebumen, Jawa Tengah,
beberapa waktu lalu.
Seolah bersambut, Gerindra tampak memberikan sinyal restu
atas wacana itu. Namun, PDI Perjuangan, partai yang menaungi Ganjar, seakan tak
menunjukkan kehangatan serupa.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim
Djojohadikusumo mengatakan, Gerindra berpeluang mendukung Ganjar pada pilpres
mendatang. Asalkan, kata dia, dalam kontestasi itu Ganjar berpasangan dengan Prabowo,
sebagai calon wakil presiden (cawapres).
“Ya saya kira terbuka
kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo, dengan catatan Pak Prabowo calon
presiden," kata Hashim saat ditemui di Gedung Joang ‘45, Jakarta, Minggu
(12/3/2023). Berbeda dengan Gerindra, PDI-P menyiratkan penolakan atas wacana
duet Prabowo sebagai capres dan Ganjar sebagai cawapres.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan,
kader partainya harus ditempatkan di kursi calon RI-1.
"Ya, kader dari PDI Perjuangan (harus capres), sebagai
partai pemenang pemilu dengan kepercayaan rakyat dua kali berturut-turut tentu
saja kami akan mengusung calon presiden," kata Hasto di Sentul, Jawa
Barat, Senin (13/3/2023).
Kendati demikian, Hasto menyatakan, partainya tidak akan
berjuang sendirian pada Pemilu 2024. PDI-P terbuka untuk berkoalisi dengan
partai lain, dengan syarat kandidat capres harus dari partai banteng.
“Terkait dengan calon presiden, sebagaimana amanat Ibu
Megawati Soekarnoputri pada saat hari ulang tahun PDI Perjuangan yang ke-50,
PDI Perjuangan akan mendorong kader internal untuk sebagai calon
presiden," kata dia.