Dukung Ganjar Nyapres, Tokoh Senior PDI-P Nganjuk: Selama Ini yang Dipilih Calon yang Tidak Diajukan Rakyat


Tokoh senior di Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Muhardjito, bersama warga mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo untuk maju di Pilpres 2024. 

Deklarasi ini dilakukan oleh Muhardjito bersama ribuan warga yang mengatasnamakan diri Paguyuban Sedulur Ganjar di Gedung Wanita Nganjuk, Minggu (16/4/2024). Muhardjito menyebut, deklarasi ini merupakan bagian dari hak rakyat.

“Ini (deklarasi dukungan kepada Ganjar Pranowo) merupakan sebuah wujud hak rakyat,” kata mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kabupaten Nganjuk itu, usai deklarasi di Gedung Wanita Nganjuk, Minggu. 

Muhardjito menuturkan, selama ini, rakyat hanya disuguhkan figur untuk dipilih saat pemilihan umum (pemilu) berlangsung. 

Namun, rakyat, lanjut dia, tak pernah dilibatkan dalam proses mengajukan calon. 

“Selama ini kami sebagai rakyat tidak pernah mengajukan calon, yang dipilih selalu calon yang tidak diajukan oleh rakyat secara langsung. Oleh sebab itu, rakyat hanya dihadapkan pada pemilihan yang sifatnya memilih kucing dalam karung,” kata dia.

deklarasi dukungan terhadap Ganjar Pranowo di Gedung Wanita Nganjuk ini dihadiri sejumlah kepala desa (kades). Di antaranya ada Kades Gejagan Dedy Nawan dan Kades Candirejo Rony Giat Brahmanto. 

Untuk diketahui, Dedy Nawan juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Nganjuk periode 2019-2025. Sementara dalam kegiatan deklarasi ini, Dedy Nawan menjadi Koordinator Paguyuban Sedulur Ganjar Kabupaten Nganjuk.

Sedangkan Rony Giat Brahmanto yang pemimpin deklarasi dukungan ke Ganjar Pranowo. 

Terkait keterlibatan para kades ini, Muhardjito menyebut bahwa mereka mengatasnamakan diri sebagai rakyat, tidak mewakili jabatan di pemerintahan yang saat ini diemban. 

“Kami semua mengatasnamakan rakyat. Bukankah rakyat ini berposisi pada struktur tertinggi di dalam tatanan demokrasi ini,” ucap Muhardjito.

Selain dihadiri sejumlah kades, deklarasi ini juga dihadiri sejumlah kader PDI-P. Menurut Muhardjito, kehadiran mereka tak mewakili suara partai, melainkan suara rakyat. 

“Kader PDI-P, kader partai yang lain, seluruhnya dididik menjadi rakyat seperti saya,” ujar dia. Kades Gejagan, Dedy Nawan, menegaskan apa yang disampaikan Muhardjito. 

Ia meyebut dukungan yang ia berikan tak mewakili institusi pemerintahan yang sedang dipimpinnya, melainkan suara pribadinya sebagai rakyat. 

Baca juga: Ganjar Minta Warga Tak Bermain Petasan Jelang Lebaran karena Telan Banyak Korban “Kalau ini mencerminkan suara kami sebagai bagian dari masyarakat,” ucap pria yang juga menjabat sebagai Koordinator Paguyuban Sedulur Ganjar Kabupaten Nganjuk itu. 

Dedy Nawan melanjutkan, pihaknya memiliki sejumlah pertimbangan mengapa mendukung rencana pencalonan Ganjar Pranowo menjadi capres di Pilpres 2024. Di antaranya karena dedikasi Ganjar dalam memperjuangkan desa sudah terbukti. 

“Karena cara pandang beliau (Ganjar Pranowo), perjuangan beliau. Selama ini kami menganggap bahwa beliau itu mampu untuk menjadi bagian dari substansi perjuangan kami,” tutur Dedy Nawan. 

“Apalagi, Paguyuban Sedulur Ganjar ini konsennya sama, dari desa untuk Indonesia. Karena hal itu kami temukan di sosok figur seorang Ganjar. Jadi, pola pikir beliau, cara pandang beliau terkait dengan perjuangan beliau, dan dedikasi beliau untuk memperjuangkan desa,” lanjut dia.

Ketua DPC PDI-P Kabupaten Nganjuk, Tatit Heru Tjahjono, angkat bicara mengenai deklarasi yang dilakukan Muhardjito dan sejumlah warga di Gedung Wanita Nganjuk. 

Tatit menegaskan deklarasi ini bukanlah suara DPC PDI-P Nganjuk. 

“Oh enggak ada, sama sekali tidak mewakili struktur partai. Kalau mewakili masyarakat nggih monggo (ya silakan), karena memang kita partai itu menunggu instruksi resmi dari Dewan Pimpinan Pusat (PDIP),” papar dia.

Tatit menegaskan tidak ada pengurus PDI-P di Kabupaten Nganjuk yang terlibat dalam deklarasi dukungan kepada Ganjar Pranowo hari ini. “Kalau yang struktur partai masih menunggu komando resmi dari partai (DPP PDIP). Monggo kalau di luar struktur itu haknya dia,” pungkas Tatit.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url