Ganjar Harus Menentukan Sendiri Sosok Cawapresnya Sesuai Keinginannya!

 



Ketum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Oesman Sapta Odang (OSO) menilai sosok yang cocok sebagai bakal calon wakil presiden buat Ganjar Pranowo adalah yang punya kecocokan dengannya.

Ia pun menyarankan Ganjar harus menentukan sendiri sosok cawapresnya sesuai keinginannya.

"Ini kalau berunding soal wakil, itu tentu bukan dominan kita. Ini tentu harus ditanya ke capresnya sendiri yang cocok dengan dia," ujar Oso di kediamannya, Kuningan, Jakarta Selaran, Sabtu (22/4).

Menurut OSO, cawapres Ganjar harus bisa bekerjasama dalam mengakomodir keinginan-keinginan membangun sistem di republik setelah memenangkan Pilpres 2024.

OSO mengatakan menyodorkan cawapres yang tidak sesuai atau paksaan dengan Ganjar akan membuat keretakan di tengah-tengah kepemimpinannya.

"Jangan nanti didorong-dorong tau-tau retak di tengah jalan. Karena apa? Karena itu bukan keinginannya," tuturnya.

Akan tetapi, ia mengaku tak bisa ikut andil dalam menyebut atau menyarankan sosok cawapres untuk capres yang sudah diumumkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri itu.

"Ini mau istikharah dulu, dalam dua atau tiga hari ini. Saya akan beritahu kalau itu bener saya akan sampaikann kalau enggak ya saya akan diem-diem aja," kata OSO.

Hanura sendiri tak punya hak suara untuk mengusung calon presiden di Pemilu 2024 lantaran tak punya kursi di DPR usai cuma meraih 1,54 persen suara nasional di Pileg 2019.

Sebelumnya, Jokowi, saat ditanya soal sosok cawapres buat Ganjar, menyebutkan nama-nama yang berpotensi mendampingi Ganjar dalam Pilpres 2024.

"Kok tanya saya, banyak. Ada Pak Erick, Pak Sandiaga Uno, Pak Mahfud, Pak Ridwan Kamil, Cak Imin, dan Pak Airlangga," kata dia, di Solo, Sabtu (22/4).

Merespons hal itu, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan apa yang disampaikan Jokowi itu merupakan bagian dari proses komunikasi.

"Itu semua dari Pak Jokowi ketika menyampaikan berbagai opsi-opsi yang ada. Itu bagian dari proses komunikasi yang dijalankan," kata dia, di Kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Sabtu (22/4).



(psr/arh)




Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url