Komitmen Ganjar dalam Mengupayakan Kesejahteraan Guru Agama
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencairkan insentif untuk 230.830 guru keagamaan di Jateng. Adapun total nilai insentif guru keagamaan tersebut Rp 277 miliar.Ganjar menjelaskan bantuan itu merupakan komitmen Pemerintah Provinsi Jateng dalam mengupayakan kesejahteraan guru agama.
Dari program insentif ini, setiap guru keagamaan dari berbagai agama tersebut mendapatkan bantuan sebesar Rp 1,2 juta per tahun. Insentif diberikan untuk guru keagamaan dari lima agama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Perincian penerima, guru agama Islam 223.373 orang, guru agama Kristen 5.651, guru agama Katolik 1.089, guru agama Hindu 548, dan guru agama Buddha 169.
Ganjar menyebut para guru keagamaan merupakan ujung tombak dalam memberikan edukasi kepada setiap masyarakat, terutama pelajaran yang berkaitan dengan ilmu agama, budi pekerti dan juga kebhinnekaan.
“Ada nilai agamanya, ada nilai budi pekertinya, nilai kebangsaannya sehingga mereka bisa memberikan contoh-contoh bagaimana memoderasi beragama,” kata Ganjar di Semarang, Kamis (13/4).
Oleh karena itu, Ganjar berterima kasih kepada guru keagamaan di Jateng yang telah memberikan edukasi kepada anak didik dengan baik. Orang nomor satu di Pemprov Jateng itu juga berharap para guru agama ini makin semangat dalam mengajar dengan adanya insentif tersebut.
“Mudah-mudahan bantuan yang sedikit dari pemerintah ini bisa membantu memberikan semangat kepada mereka,” kata Ganjar. Jumlah guru keagamaan di Jateng yang menjadi penerima insentif pada 2023 meningkat bila dibandingkan 2022 yang tercatat hanya 211.455 orang.
Ganjar mengatakan kenaikan jumlah penerima ini dilakukan untuk menjamin kebutuhan hak para guru keagamaan.
Dia mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) guna memastikan data guru keagamaan yang mendapatkan insentif valid. “Maka kami bekerja sama dengan Kemenag. Kemenaglah yang melakukan verifikasi validasi sehingga data itu yang kami pakai, untuk kami bisa memberikan sebenarnya berapa anggaran yang diberikan dari jumlah yang ada,” pungkas Ganjar. (antara/jpnn)
Ganjar mengatakan kenaikan jumlah penerima ini dilakukan untuk menjamin kebutuhan hak para guru keagamaan.
Dia mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) guna memastikan data guru keagamaan yang mendapatkan insentif valid. “Maka kami bekerja sama dengan Kemenag. Kemenaglah yang melakukan verifikasi validasi sehingga data itu yang kami pakai, untuk kami bisa memberikan sebenarnya berapa anggaran yang diberikan dari jumlah yang ada,” pungkas Ganjar. (antara/jpnn)